19
Oct
2018

Tahdzir Adalah Nasihat

🌷🌧 Tahdzir Adalah Nasihat

☝🏼Tahdzir (peringatan) merupakan aplikasi dari amar ma’ruf nahi munkar, bahkan termasuk nasihat terhadap umat. Nasihat agar menjauhi kebatilan dan pengusungnya, sekaligus sebagai nasihat terhadap orang yang ditahdzir agar memperbaiki diri dan tersedar dari penyimpangannya.

🎙 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata, “Jika penyampaian nasihat wajib dilakukan demi kemaslahatan agama, baik yang bersifat khusus mahupun umum, seperti yang terkait para perawi hadits yang melakukan kesalahan dalam periwayatannya atau berdusta. Sebagaimana yang dikatakan oleh Yahya bin Sa’id, “Aku bertanya kepada Malik, Sufyan, ats-Tsauri, al-Laits bin Sa’ad – tampaknya al-Auza’i juga – tentang seseorang yang diduga berdusta dalam periwayatan hadits atau tidak hafal?” Mereka semuanya berkata, “Jelaskanlah keadaannya!!”

➡ Sebahagian orang ada yang berkata kepada al-Imam Ahmad رحمه الله, “Sungguh berat bagiku menghukumi si fulan demikian dan si fulan demikian!” Al-Imam Ahmad menjawab, “Jika kamu diam dan aku pun diam, sampai bila seorang yang jahil dapat membezakan antara hadits yang sahih dengan hadits yang lemah?!”

➡ Seperti itu pula keadaan para pengusung bid’ah yang mempunyai berbagai perkataan atau ibadah yang menyelisihi al-Kitab dan as-Sunnah. Jadi, menjelaskan keadaan mereka dan memperingatkan umat dari mereka adalah kewajipan sebagaimana kesepakatan kaum muslimin.” (Majmu’ Fatawa 28/231)

🎙 Asy-Syaikh al-‘Allamah Abdul Aziz bin Baz رحمه الله berkata, “Manakala jika pengusung kebenaran berdiam diri, tidak menjelaskan kesalahan-kesalahan orang-orang yang bersalah dan kekeliruan-kekeliruan orang yang keliru, nescaya tidak akan terwujud dakwah kepada kebaikan dan amar ma’ruf nahi munkar yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka.

➡ Merupakan sesuatu yang maklum, sebab tergoresnya sebuah dosa ialah sikap diam terhadap kemungkaran, membiarkan orang yang menyimpang di atas penyimpangannya, dan orang yang menyelisihi kebenaran di atas kesalahannya. Sikap diam tersebut tentu bertentangan dengan apa yang disyariatkan oleh Allah, iaitu nasihat, tolong-menolong di atas kebaikan, dan amar ma’ruf nahi munkar. Wallahul Muwaffiq.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah 3/69)

⁉Boleh jadi, di antara pembaca ada yang bergumam, “Justeru dengan sebab tahdzir itulah, terjadi berbagai kekacauan dan perpecahan di tengah umat.”

🎙 Menjawab hal ini, asy-Syaikh al-‘Allamah Shalih al-Fauzan حفظه الله berkata, “Mentahdzir manhaj-manhaj yang menyimpang dari manhaj salaf justeru mempersatukan kalimat umat Islam, tidak memecah belah barisan mereka. Manhaj-manhaj yang menyimpang itulah yang sebenarnya memecah belah barisan umat Islam.” (al-Ajwibah al-Mufidah, hal. 157)

📂 [Majalah Asy-Syari’ah, Edisi 107 (Vol. IX/1436H/2015M), “Ketika Tahdzir Dipersoalkan”, al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, hal.8-9 via Majmu’ah Manhajul Anbiya]

📚 ll مجموعة طريق السلف ll 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 http://telegram.me/thoriqussalaf