23
Sep
2016

Apakah Ketika Mengkritik Harus Menyebutkan Kebaikkannya?

🌿🌵Apakah Ketika Mengkritik Harus Menyebutkan Kebaikkannya?

☑ Yang mulia -semoga Allah selalu menjaganya- ditanya seputar permasalahan kelompok-kelompok yang ada:

❓Soalan: “Baiklah wahai Syaikh, apakah engkau mentahdzir* mereka tanpa menyebutkan kebaikkan-kebaikkan mereka? Atau menyebutkan kebaikkan sekaligus menerangkan kejelekkannya?”

✅ Jawapan dari Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan: “Jika engkau sebutkan kebaikkan mereka, bererti engkau menyeru kepada mereka, jangan…, jangan…, jangan kamu sebutkan, sebutkan kesalahan yang ada pada mereka saja. Kerana bukan menjadi kewajipanmu mempelajari seluruh keadaan mereka. Yang wajib atas engkau ialah menerangkan kesalahan yang ada pada mereka agar mereka mahu bertaubat dari kesalahan. Juga demi memperingatkan orang lain dari kesalahan yang mereka terjatuh di dalamnya. Adapun jika kamu menyebutkan kebaikkan-kebaikkan mereka, maka mereka akan mengatakan, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikkan, inilah yang kami harapkan…”.” (Dari kaset rakaman sesi ketiga pelajaran Kitab at-Tauhid yang disampaikan oleh Syaikh Shalih Fauzan di musim panas tahun 1413H di Thaif)

* Tahdzir ialah memperingatkan umat Islam dari bahaya pemikiran seseorang atau sesuatu kelompok.

📂 (Kitab Sikap Adil Dalam Mengkritik -Studi Ilmiah Terhadap Metode Muwazanah Dalam Jarh dan Ta’dil-, diterbitkan Cahaya Tauhid Press)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf