23
Nov
2015

Tetap Di Atas Prinsip Al-Wala’ wa Al-Bara’ Dalam Menyingkapi Pengeboman Di Perancis (Bahagian 3 – Akhir)

🚉📄 TETAP DI ATAS PRINSIP AL-WALA’ WA AL-BARA’ DALAM MENYINGKAPI PENGEBOMAN DI PERANCIS

🔴 ( Bahagian Ketiga )
…………………………………

▪Islam adalah sebagai agama wasatha dan kaum muslimin yang Allah jadikan sebagai umat yang wasatha, tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri.

👎🏻 Namun yang menyedihkan, ada pihak dari kelompok Jaringan Islam Nusantara, mengatakan bahawa kita turut berduka cita dan hendaknya kita mendoakan kebaikkan bagi para korban, semoga mendapatkan kebaikkan di sisi Tuhan. Bahkan —wa’iyadzubillah — ada yang mengatakan hendaknya kita umat Islam membacakan Surah Al-Fatihah bagi para korban.

▪Kita sebenarnya sudah menyakini bahawa pengiriman bacaan Al-Fatihah ini bukanlah bahagian dari Sunnah dan itu adalah bid’ah. Apalagi dibacakan untuk orang kafir dan mendoakan mereka agar mendapat tempat mulia di sisi Tuhan!!
▪Ini sebenarnya adalah mengatasi kemungkaran dengan cara mungkar. Malah dengan kemungkaran yang lebih berat lagi.
▪Syariat Islam tidak membenarkan kita mendoakan kebaikkan kepada orang kafir yang mati dalam kekufuran atau memintakan ampun untuknya.

📖 Allah berfirman,
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَن يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (113)
“Tidaklah sepantasnya bagi seorang Nabi dan orang-orang yang beriman, meminta ampun bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri, setelah nyata bagi mereka bahawa orang-orang musyrik itu adalah ahli neraka.” (At-Taubah: 113)

▪Ayat ini turun ketika kematian bapa saudara Nabi shallallahu alaihi wa sallam, iaitu Abu Thalib. Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan aku akan memintakan ampun untukmu selama aku belum dilarang melakukannya. Maka turunlah ayat ini, Allah melarang Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari melakukan demikian.
▪Begitu pula dengan kisah Nabi— shallallahu alaihi wa sallam— meminta izin dari Allah untuk memohon ampun untuk ibunya, namun Allah tidak mengizinkannya. Kerana ibunya mati di atas kesyirikkan, bukan di atas agama Ibrahim.
▪Nabi saja dilarang memohon ampun untuk ibunya dan bapa saudaranya yang mati dalam keadaan kekufuran, bagaimana pula kita akan memohon kebaikkan atau ampunan untuk orang kafir yang tidak punya kaitannya dengan kita??

⚠🚟 Kita katakan, tindakkan perledakkan itu adalah haram dan bathil, apa lagi dilakukan dengan cara membunuh diri, jelas haram.
⚠ Namun pada waktu yang sama kita juga mengatakan tindakkan mendoakan kebaikkan dan ampunan buat orang kafir korban pengeboman itu juga bathil.

🖊 diringkas oleh :
Al-Akh Taufiq Balwael (Malaysia)

•••••••••••••••••••
🌠📝📡Majmu’ah Manhajul Anbiya
📟 https://telegram.me/ManhajulAnbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~

Versi Bahasa Malaysia di:
📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram.me/thoriqussalaf

You may also like

Orang Yang Paling Cerdas
Penjelasan Para Ulama 4 Madzhab Mengenai Agama Syiah
Silsilah Bukti-Bukti Penyimpangan-Penyimpangan Syiah Dari Agama Islam (Bahagian 8 – Akhir)
Silsilah Bukti-Bukti Penyimpangan-Penyimpangan Syiah Dari Agama Islam (Bahagian 7)